Analisa Efisiensi Penggunaan Sistem Saluran Terbuka
untuk Saluran Irigasi Pertanian Berdasarkan Bentuknya
Sartika,
Warda Andri Putra, Fildri Simarna,
Jurusan
Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Kampus
Indralaya, Jl.Raya Palembang-Prabumulih KM.32 Indralaya, Ogan Ilir-Palembang
30662, sartika08006@gmail.com
ABSTRAK
Saluran irigasi dapat berupa
saluran irigasi alamiah dan saluran buatan. Dimana saluran buatan dapat dibagi
lagi menjadi sistem saluran terbuka dan saluran tertutup (pipa) Saluran
terbuka adalah saluran yang mengalirkan airnya dengan permukaan terbuka yang
dipengaruhi tekanan atmosfer. Saluran sistem terbuka untuk irigasi memiliki
beberapa bentuk umum yang sering digunakan yaitu trapesium, persegi, segitiga
dan saluran yang terbentuk secara alamiah. Setiap bentuk saluran akan
menghasilkan kecepatan aliran yang berbeda yang tentu saja mempengaruhi
pertumbuhan tanaman yang akan dialirkan irigasi tersebut. Saluran terbuka perlu
dianalisis dengan penggunaan rumus empiris yang telah ada.
Kata kunci: sistem irigasi,
saluran terbuka, trapezium, persegi, segitiga
ABSTRACT
Irrigation channel can be a
natural and artificial irrigation channels. Where artificial channels can be
subdivided into an open channel system and the closed channels (pipes). Open
channels are channels that drain the water with an open surface which is
influenced atmospheric pressure. Open channels to the irrigation system has
some common forms are frequently used trapezoidal, square, triangle, and a
channel that is formed naturally. Every form of the channel will produce
different flow rate which of course affect crop growth will be streamed
irrigation. Open channels need to be analyzed with the use of empirical formula
who have been there.
Keywords : irrigation system,
open channels, trapezoidal, square, triangle
PENDAHULUAN
Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk
mengairi lahan pertaniannya.
Dalam dunia modern saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan
manusia. Pada zaman dahulu jika persediaan air melimpah karena tempat yang
dekat dengan sungai atau
sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mangalirkan air tersebut ke
lahan pertanian. Namun demikian irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air
dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu-persatu. Untuk
irigasi dengan model seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram.
Sebagaimana telah diungkapkan, dalam dunia modern ini sudah banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan irigasi dan ini sudah berlangsung sejak Mesir Kuno.(Wikipedia)
Sebagaimana telah diungkapkan, dalam dunia modern ini sudah banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan irigasi dan ini sudah berlangsung sejak Mesir Kuno.(Wikipedia)
Saluran irigasi dapat berupa saluran terbuka dan juga dapat berupa
saluran tertutup ini (dalam bentuk pipa). Dalam penerpan dilapangan lebih
banyak sistem terbuka yang diterapkan.
Irigasi dengan sistem saluran terbuka memerlukan anlisis dengan
menggunakan rumus-rumus empiris yang lebih susah jika dibandingkan dengan
sistem pipa (Suroso : 2000).
Pada saat
merencanakan saluran yang perlu diperhatikan adalah biaya konstruksi dan
biaya pemeliharaan yang ekonomis. Pada umumnya saluran tanpa pasangan merupakan
saluran yang paling umum digunakan, selain itu saluran tanah tanpa pasangan
relatif lebih kecil biaya konstruksinya. Erosi dan sedimentasi pada semua ruas
harus minimum.
Sedimentasi (pengendapan)
pada saluran akan terjadi jika kapasitas angkut sedimennya berkurang. Untuk itu
kapasitas debit saluran harus dijaga/dipertahankan. Sedimen yang masuk ke
saluran irigasi biasanya berupa sedimen layang (suspended load) berupa partikel lempung dan lanau dengan ukuran
diameter d < 0.06 mm hingga 0.07 mm. Partikel yang lebih besar dari ukuran
tadi akan tertangkap/diendapkan di kantong lumpur (Kodoati : 2001).
Salah satu
unsur geometris penampang saluran, koefisien strickler k merupakan hall penting
yang perlu diperhatikan. Besarnya Koefisien Strikler k biasanya tergantung pada
hal-hal berikut:
1 Kekasaran permukaan saluran.
1 Ketidakteraturan permukaan saluran.
2 Trase saluran
3 Vegetasi
4 Sedimen
Makin tinggi kekasaran
permukaan saluran akan menyebabkan rendahnya harga Koefisien Strickler,
sehingga bisa menyebabkan berkurangnya kecepatan. Ketidakteraturan permukaan
saluran akan menyebabkan perubahan terhadap luas penampang basah A dan keliling
basah P.
Pengaruh adanya
vegetasi terhadap saluran akan menyebabkan berkurangnya koefisien Kekasaran
Strickler. Kedalaman aliran dan kecepatan aliran akan membatasi pertumbuhan
vegetasi di dalam saluran. Pemeliharaan selama masa eksploitasi terhadap
permukaan saluran serta menjaga saluran agar bebas dari vegetasi akan sangat
berpengaruh terhadap Koefisien Kekasaran Strickler.
TUJUAN
Dengan mengetahui sifat-sifat dari bentuk-bentuk saluran irigasi maka dapat
diketahui sistem saluran bentuk apa yang optiml untuk diterapkan pada lahan
pertanian.
METODOLOGI
Metodologi yang digunakan adalah dengan metode deskriptif dengan penggambaran
dan penjelasan pada setiap bentuk saluran irigasi sistem terbuka. Dari
penjelasan ini akan dapat diketahui sistem yang paling optimal yang dapat
diterapkan. Penjelasan didapat dari sumber pustaka dari beberapa jurnal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penampang saluran
diharapkan bisa mengalirkan debit tertentu dengan luas penampang basah yang
sekecil-kecilnya (minimum), penampang demikian biasa disebut penampang efisien
atau penampang ekonomis. Dari analisis geometri penampang melintang saluran,
maka penampang melintang yang ekonomis akan didapatkan jika atau setengah dari penampang heksagonal atau
penampang trapesium dengan sudut kemiringan talud 30˚ terhadap
horisontal. Diantara semua bentuk penampang (segi empat, segi tiga ataupun
trapesium), penampang trapesium merupakan penampang yang paling ekonomis. Untuk
saluran dengan kapasitas debit yang besar dibuat dengan memperhatikan n
perbandingan lebar dasar B dengan kedalaman h yang tinggi, hal ini untuk
menghindari agar kecepatan rencana tidak melebihi batas kecepatan maksimum yang
diizinkan. Pada saluran yang lebar, efek erosi pada dinding saluran tidak terlalu
berakibat serius terhadap besarnya kapasitas debit. Kekurangan yang utama dari
saluran yang lebar dan dangkal adalah keterbatasan pembebasan lahan, sehingga
biaya pelaksanaannya menjadi lebih tinggi.
Sebagai acuan untuk
menentukan perbandingan antara lebar dasar B dengan kedalaman saluran h, serta
kemiringan talut dinding m untuk besaran debit tertentu.
Kemiringan medan
yang curam kemungkinan menyebabkan kecepatan aliran yang dihasilkan melebihi
kecepatan maksimum yang diizinkan bagi saluran tanah, sehingga pemakaian
saluran pasangan (canal lining)
menjadi perlu. Tapi tidak perlu seluruh saluran dibuat dengan pasangan, karena
akan menjadikan biaya pelaksanaan sangat mahal. Untuk itu membuat landai
kemiringan dasar saluran disertai pembuatan beberapa bangunan terjun perlu
dipertimbangkan.
Kasus
perbandingan :
Jika diketahui
ketiga saluran (segitiga, trapezium, persegi) dengan lebar saluran sama 2 meter
dan tebal saluran (d) 50 cm dengan s = 1:1800 dan untuk kekasaran saluran(n) =
0,025. Hitung kecepatan aliran dan debit, bandingkan sluran mana yang paling
optimal.
1. Trapesium :
s = 1 : 1800 =
0,000556
Z = e/d = 0,5 m /
0,5 m = 1
a = bd + Zd2 = 1 x 0,5 + 1 x (0,5)2
= 1,25 m2
p = b + 2d (Z2 + 1)1/2
=
2,4142 m
R = a/p = 0,52
v = R2/3 s1/2/n
v = (0,52)2/3(0,000556)1/2/0,025
v = 0,598 m/s
q = v . a
=
0,598 . 1,25
=
0,7475 m/s
2. Segitiga :
Z = e/d = 1/0,5 =
2
a = Zd2 = 2 x (0,5)2 = 0,5 m2
p = 2d(Z2 + 1)1/2 = 2,236 m
R = a/p = 0,22
v = R2/3 s1/2/n
v = (0,22)2/3(0,000556)1/2/0,025
v = 0,3312 m/s
q = v . a
=
0,3312 . 0,5
=
0,1056 m/s
3. Persegi :
a = t . d = 2 x
0,5 = 1 m2
p = t + 2d = 2 +
2 x 0,5 = 3 m
R = a/p = 0,33
v = R2/3 s1/2/n
v = (0,33)2/3(0,000556)1/2/0,025
v = 0,4393m/s
q = v . a
=
0,4393 . 1
=
0,4393 m/s
Gambar saluran bentuk trapesium
Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat bahwa saluran dengan tipe
trapezium lebih optimal dibandingkan dengan segitiga dan persegi. Saluran
dengan lebar yang sama ternyata mempunyai kecepatan yang berbeda.
KESIMPULAN
1. Saluran
irigasi dapat berupa sistem terbuka dan sistem tertutup.
2. Sistem
irigasi saluran terbuka akan dipengaruhi oleh tekanan atmosfer.
3. Saluran
terbuka terdapat beberapa bentuk yaitu bentuk trapezium, segitiga dan persegi.
4. Dari
ketiga jenis bentuk saluran itu yang paling optimal dalam penerapannya adalah
trapezium.
5. Kekasaran
saluran, kemiringan, dan bentuk saluran akan mampengaruhi kecepatan dn
debit air.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2010.irigasi.(online).
(diakses pada
tanggal 5 mei 2010).
Anonim.2010.saluran terbuka.(online).
(http://www.google.co.id/saluran-terbuka).
(diakses pada tanggal 5 mei 2010).
Kodoati, R.J. 2001. Hidrolika Terapan.
Jakarta : Rineka Cipta.
Soroso, Agus. 2000. Mekanika Fluida
dan Hidrolika. Jakarta : Pusat
Pengembangan
bahan jakarta-
UMB.
US Dept. of the Interior, Bureau of
Reclamation. 2001
revised. 1997 third edition, Water
Measurement Manual, (online) at: http://www.usbr.gov/pmts/hydraulics_lab/pubs/wmm/index.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar